27 Pertanyaan Interview Bahasa Inggris dan Jawabannya
Asyik, dapat panggilan wawancara kerja! Dapat kesempatan wawancara kerja, harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Maka itu, persiapkan dirimu sebaik mungkin ya. Tahap wawancara bisa dibilang tahap paling krusial yang menentukan apakah kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan atau tidak.
Saat ini, ada banyak perusahaan melakukan tahap wawancara dalam bahasa Inggris, bahkan perusahaan nasional sekalipun. Wawancara kerja dalam bahasa Indonesia saja terkadang bisa bikin deg-degan, apalagi dalam bahasa Inggris? Maka itu, penting sekali untuk mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang umum ditanyakan. Selain itu kamu juga harus melatih kemampuan kamu melatih belajar bahasa inggris percakapan.
Berikut 27 contoh pertanyaan interview bahasa Inggris dan cara menjawabnya.
6 Pertanyaan Dasar dan Contoh Jawabannya
Please introduce yourself briefly
Tolong perkenalkan dirimu secara singkat
Setelah masuk ruangan dan berjabat tangan, biasanya wawancara akan dimulai dengan pertanyaan ini. Walaupun terkesan sederhana, banyak orang gagal mempersiapkan diri mereka untuk menjawab pertanyaan ini.
Jelaskan secara singkat saja tentang dirimu. Tidak perlu menjelaskan panjang lebar mengenai semua pengalaman kerja apalagi riwayat pribadi. Jelaskan mengenai posisimu sekarang kemudian jelaskan latar belakang dan pengalamanmu sebelumnya yang relevan.
Contoh jawaban:
“My name is Cacha. I’ve been working as a graphic designer at a technological startup company, ABC, for 2 years. My responsibilities include work with the art director to create visual concepts for online banners, advertisements, and brochures that inform or persuade our consumers. I’ve always been interested in graphic design, specifically in advertisements which I studied in college.”
“Nama saya Cacha. Saya sudah bekerja sebagai graphic designer di sebuah perusahaan startup tekonologi, ABC, selama 2 tahun. Tanggung jawab saya di antaranya bekerja sama dengan art director untuk membuat konsep visual untuk online banner, iklan, dan brosur yang bertujuan untuk menginformasikan atau meyakinkan konsumen. Saya tertarik dengan desain grafis khususnya di bidang periklanan, yang saya pelajari saat di perkuliahan.”
What do you know about our company?
Apa yang kamu tahu tentang perusahaan kami?
Perekrut ingin melihat kesiapan dan niat kamu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang perusahaan yang kamu lamar. Maka itu, pelajari dulu profil perusahaan sebelum datang wawancara. Lewat pertanayan ini, perekrut bisa mengetahui apakah kamu hanya sekadar melamar secara asal atau kamu memang memiliki minat terhadap perusahaan tersebut.
Contoh jawaban:
“I read on your website that your company is a fast-growing startup that focused on B2B digital services. Since its establishment, your company has gained several achievements, awards, and milestones. I also like the way you market your services and approach your target market.”
“Saya membaca di situs Anda bahwa persusahaan Anda merupakan startup yang bertumbuh dengan cepat dan berfokus pada layanan digital B2B. Sejak berdiri, perusahaan Anda telah mendapatkan beberapa pencapaian, penghargaan, dan menciptakan tonggak sejarah. Saya juga suka cara Anda memasarkan layanan dan pendekatan terhadap target pasar Anda.”
Why do you want to work in our company?
Kenapa kamu ingin bekerja di perusahaan kami?
Dari pertanyaan ini, perekrut ingin melihat ketertarikan dan motivasimu untuk bekerja di perusahaan mereka. Inilah kesempatanmu untuk meyakinkan perekrut bahwa kamu benar-benar serius untuk bekerja di perusahaan tersebut. Hati-hati dengan jawaban yang terlalu umum.
Contoh:
“Your company reputation is one of the factors. I would be proud to work for a company with strong and clear vision. I also read on your website that creativity and innovation are one of your core values and I feel that your values align with my own personal values. That’s why I’m excited to join your company.”
“Reputasi perusahaan Anda menjadi salah satu faktornya. Saya akan bangga bisa bekerja di perusahaan yang memiliki visi yang kuat dan jelas. Saya juga membaca pada situs Anda bahwa kreativitas dan innovasi merupakan salah satu nilai utama dalam perusahaan ini dan saya merasa nilai tersebut sesuai dengan nilai pribadi yang saya pegang. Itulah mengapa saya tertarik untuk bergabung dengan perusahaan ini.”
Why are you interested in the position?
Kenapa kamu tertarik dengan posisi ini?
Pertanyaan umum lain yang juga sering ditanyakan adalah mengenai kenapa kamu tertarik pada posisi yang kamu lamar. Pewawancara ingin melihat motivasimu melamar pada posisi tersebut. Perusahaan tentu ingin mencari orang yang senang dengan pekerjaan yang ia lakukan. Berikan gambaran mengenai apa yang kamu suka dari posisi tersebut.
Contoh:
“I love being a graphic designer because I love the creative process. I love the process of transforming information into visual forms that can easily and effectively communicated to the target consumers.”
“Saya suka menjadi seorang desainer grafis karena saya suka proses kreatifnya. Saya menyukai proses mengubah informasi menjadi bentuk visual yang dapat dikomunikasikan dengan mudah dan efektif kepada target konsumen.”
Do you have any working experience related to this position?
Apakah kamu punya pengalaman kerja yang berkaitan dengan posisi ini?
Rekruter ingin tahu latar belakang dan pengalaman kerjamu lebih lanjut, apakah pengalamanmu tersebut berhubungan dengan posisi yang kamu tuju dan bagaimana pengalaman kerjamu bisa mempersiapkanmu untuk posisi tersebut. Hindari memberikan jawaban yang terlalu general. Ceritakan beberapa pengalaman kerjamu secara spesifik.
Contoh:
“Yes, I do. When I was in college, I worked as a graphic designer intern at a creative agency where I was involved in several projects. There I honed my skills in creating design for branding. It was there then I discovered the field that I wanted to go into for my career.”
“Ya, saya punya pengalaman yang berkaitan. Saat saya masih berkuliah, saya bekerja sebagai intern desainer grafis di sebuah agensi kreatif dimana saya terlibat dalam sejumlah project. Di sana, saya mengembangkan kemampuan saya dalam membuat desain untuk branding. Di sanalah saya menemukan bidang yang ingin saya tekuni sebagai karier.”
Tell us about your education
Ceritakan tentang pendidikanmu
Di sini, perekrut ingin mengetahui latar belakang pendidikanmu dan hal-hal yang pernah kamu pelajari yang mungkin berkaitan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Kamu tidak perlu menjabarkan pendidikan dari TK hingga kuliah. Jelaskan yang penting saja.
Contoh:
“I recently graduated from XYZ University with an art degree. There, I took Visual Brand Design as my concentration where I learned about Visual Literacy, Typgography, Illustration, and Digital Visualization. I also participated in a few competitions like Branding and Typography competition.”
“Saya baru saja lulus dari Universitas XYZ dengan gelar Sarjana Desain. Di sana, saya mengambil peminatan Visual Brand Design dimana saya belajar tentang Visual Literacy, Typography, Illustration, dan Digital Visualization. Saya juga berpartisipasi dalam sejumlah perlombaan seperti lomba Branding dan Typography.”
Let's Be Part of Cakap Squad
4 Pertanyaan Seputar Pengalamanmu dan Contoh Jawabannya
Why did you leave your previous/current job?
Kenapa kamu keluar dari pekerjaanmu sebelumnya/sekarang?
Pertanyaan ini bisa menjebak. Maka itu, coba untuk menjawab secara positif dan tidak menjelek-jelekkan tempatmu sekarang atau sebelumnya bekerja. Sebaliknya, tunjukkan bahwa kamu semangat untuk mengeksplor kesempatan baru dan bagaimana posisi yang kamu lamar ini lebih sesuai dengan dirimu.
Contoh:
“I’m currently looking for new opportunities and challenges. I’d love to be involved in the strategic process in a digital marketing for a specific company, and I know I’d have that opportunity here.”
“Saya saat ini mencari kesempatan dan tantangan baru. Saya ingin terlibat dalam proses strategis pemasaran digital untuk perusahaan secara fokus, dan saya tahu saya memiliki peluang untuk mendapatkan itu di sini.”
What is your greatest professional achievement?
Apa prestasi profesional terbesarmu?
Kamu tidak perlu terlalu merendah untuk menjawab pertanyaan ini. Pewawancara akan lebih tertarik untuk merekrutmu jika kamu bisa menunjukkan hasil dan pencapaian kerjamu. Ceritakan situasi yang pernah kamu alami dan pekerjaan yang harus kamu selesaikan, kemudian jelaskan bagaimana kamu menyelesaikannya dan hasil apa yang didapat.
Contoh:
“My greatest accomplishment is when I was given responsibility to lead a campaign. I noticed that our team has difficulty building awareness. So I took initiative to gather the team and discuss our strategy based on the persona and target audience we want to hit. We analyzed our previous data that has proven to work as a strategy. I also implemented a short A/B testing. At the end of the campaign, our social media audience grow by 75%.”
“Salah satu pencapaian saya adalah saat saya diberi tanggung jawab untuk memimpin sebuah kampanye. Saya menyadari bahwa tim kami kesulitan membangun awareness. Jadi saya berinisiatif mengumpulkan tim dan mendiskusikan kembali strategi kami berdasarkan persona dan target audiens yang ingin kami capai. Kami menganalisis data-data kami sebelumnya yang telah terbukti berhasil sebagai strategi. Saya juga mengimplementasikan A/B testing secara singkat. Pada akhir kampanye, audiens media sosial kami bertambah sebesar 75%.”
When do you feel most satisfied in your work?
Kapan kamu merasa paling puas dengan pekerjaanmu?
Hindari memberikan jawaban yang rancu. Pikirkan sesuatu yang pernah kamu kerjakan dengan baik dan kamu nikmati. Inilah kesempatan untuk menceritakan minat dan antusiasmemu. Berikan kesan bahwa melakukan pekerjaan itu sendiri telah memberikanmu kepuasan.
Contoh:
“I feel most satisfied when I can collaborate in a team where we can all contribute our ideas and work together to achieve the target we have set in the beginning.”
“Saya merasa paling puas ketika saya bisa berkolaborasi dalam tim dimana kami semua bisa menyumbangkan ide-ide kami dan bekerja sama untuk mencapai target yang telah ditetapkan di awal.”
What do you like the least about your job?
Apa yang paling kamu tidak suka tentang pekerjaanmu?
Hati-hati dalam menjawab pertanyaan ini. Kamu tentu tidak ingin jawabanmu menjadi seperti sedang berkeluh kesah. Cara termudah untuk menghadapi pertanyaan ini adalah fokus pada kesempatan yang bisa kamu dapat dari pekerjaan yang lamar yang tidak bisa kamu dapatkan di pekerjaanmu sekarang atau sebelumnya. Jaga agar jawabanmu tetap positif.
Contoh:
“I enjoyed working in a creative agency because it was where I was able to gain experience to handle different requests and adjust diverse styles of design. However, I’m currently looking for a new experience where I can implement all the learnings to something with a more singular focus and have a deeper impact. I believe working in your company will allow me to gain such opportunity.”
“Saya senang bekerja di agensi kreatif karena itulah dimana saya bisa mendapatkan pengalaman menangani berbagai permintaan yang berbeda dan menyesuaikan beragam gaya desain. Namun, saat ini saya ingin mencari pengalaman baru dimana saya dapat menerapkan semua pembelajaran tersebut untuk sesuatu yang lebih memiliki satu fokus dan bisa memberikan dampak yang lebih dalam. Saya percaya bekerja di perusahaan Anda akan memungkinkan saya untuk mendapatkan kesempatan itu.”
Mau Lancar Bahasa Inggris Ketika Interview Kerja? Download Aplikasi Cakap
Yuk, Coba Kelasnya Sekarang!
5 Pertanyaan Tentang Dirimu dan Contoh Jawabannya
Please specify 3 of your strengths
Sebutkan 3 kelebihanmu
Lewat pertanyaan ini, perekrut ingin memastikan bahwa kualitas dirimu sesuai dengan apa yang mereka cari. Maka itu, cari tahu terlebih dahulu mengenai budaya kerja yang diterapkan dalam perusahaan tempat kamu melamar. Hindari jawaban-jawaban klise seperti ‘perfeksionis’.
Contoh:
“My strengths are that I am a team-player, I’m eager to learn new things, and have a good analytical thinking.”
“Kelebihan saya adalah saya merupakan seseorang yang mampu bekerja dalam tim, saya senang belajar hal baru, dan memiliki kemampuan analitis yang baik.”
Please specify 3 of your weaknesses
Sebutkan 3 kekuranganmu
Pertanyaan mengenai kelebihan umumnya diikuti pertanyaan mengenai kekurangan. Pertanyaan ini terkesan menjebak, tetapi tujuan sebenarnya adalah perekrut ingin melihat apakah kamu sebenarnya mengenali dirimu dan bagaimana kamu menangani kelemahan-kelemahanmu. Jawab pertanyaan ini dengan jujur tanpa dibuat-buat.
Contoh:
“My weaknesses are I often lose focus when I am occupied with so many things. To overcome this, I came up with a to-do list and time-management system that allows me to organize all my tasks. Another weakness I have is that I have high expectations of myself so sometimes it can take me a long time to finish a project as I want to make sure I did my best. The last one is that I can easily get bored.”
“Kekurangan saya adalah saya seringkali hilang fokus saat terlalu sibuk dengan banyak hal. Untuk mengatasi ini, saya membuat to-do list dan sistem manajemen waktu yang memungkinkan saya untuk mengatur semua tugas saya. Kelemahan lain yang saya miliki adalah saya punya ekspektasi yang tinggi terhadap diri saya sehingga terkadang saya butuh waktu lama untuk menyelesaikan suatu proyek karena saya ingin memastikan saya telah melakukan yang terbaik. Terakhir, saya mudah bosan.”
What do you like to do outside of work?
Apa yang kamu suka lakukan di luar pekerjaanmu?
Pewawancara terkadang menanyakan aktivitasmu di luar pekerjaan seperti hobi atau ketertarikanmu untuk mengenalmu lebih dalam. Pertanyaan ini menjadi kesempatan untuk menonjolkan kepribadianmu. Walaupun pertanyaan yang terkesan lebih ‘ringan’. tetap jawab dengan profesional dan hati-hati dalam menjawab. Jangan sampai kamu memberikan kesan kamu akan menghabiskan waktumu mengerjakan hal lain di luar pekerjaanmu. Jangan juga hanya mendaftarkan hobi-hobi kamu.
Contoh:
“During my spare time, I enjoy watching movies. I think movies offer us fresh perspectives to look at certain issues. Related to this hobby, I also like to observe movie posters and create alternative posters for fun. I’m actually involved once in a design team for short movie back in college.”
“Di waktu luang, saya senang menonton film. Menurut saya film menawarkan perspektif baru dalam melihat isu-isu tertentu. Terkait hobi ini, saya juga suka mengobservasi poster film dan membuat poster alternatif. Saya pernah terlibat sekali dalam tim desain untuk film pendek saat di perguruan tinggi.”
What motivates you?
Apa yang memotivasi dirimu?
Perekrut ingin melihat seberapa termotivasi kamu untuk melakukan pekerjaanmu dan mengerjakannya dengan baik. Pikirkan apa yang membuatmu bersemangat di posisimu sebelumnya dan jelaskan apa yang membuatmu termotivasi dari posisi yang kamu lamar. Bisa juga dengan memberikan contoh pengalaman yang menunjukkan motivasimu.
Contoh:
“I have a strong desire to learn new things and develop my skills so that I can implement them in my work and contribute more to my team and the projects I work on. This is also what excites me about this role.”
“Saya memiliki keinginan yang kuat untuk belajar hal-hal yang baru dan mengembangkan kemampuan saya sehinga saya bisa mengimplementasikannya dalam pekerjaan saya dan berkontribusi lebih lagi untuk tim saya dan proyek-proyek yang saya kerjakan. Ini juga yang menjadi alasan mengapa saya tertarik dengan posisi ini.”
Where do you see yourself 5 years from now?
Bagaimana kamu melihat dirimu dalam 5 tahun ke depan?
Jika mendapat pertanyaan ini, jawab dengan jujur dan spesifik mengenai goal masa depanmu. Jawaban seperti apa yang diharapkan perekrut? Pewawancara ingin melihat apakah kamu memiliki tujuan yang realistis, ambisi dan dorongan untuk mencapai goal tersebut, dan apakah posisi yang kamu lamar sesuai dengan tujuanmu.
Pikirkan bagaimana posisi yang kamu lamar bisa membawamu lebih dekat dengan tujuanmu. Bagaimana jika kamu belum benar-benar yakin dengan tujuan dan aspirasimu? Kamu bisa menyampaikan bahwa kamu melihat pengalaman ini bisa berperan penting dalam membantumu membuat keputusan tersebut.
Contoh:
“One of the reason I’m excited about this role is because in five years, I would like to be seen as someone with expertise in design and branding, especially in the commercial sector. I also see myself becoming a project leader and eventually mentoring other employees.”
“Salah satu alasan saya tertarik dengan posisi ini adalah karena dalam 5 tahun, saya ingin menjadi seseorang yang memiliki keahlian di bidang desain dan branding, terutama di sektor komersial. Saya juga melihat diri saya menjadi seorang pemimpin proyek dan membimbing karyawan lain.”
6 Pertanyaan Kasus dan Contoh Jawabannya
How do you deal with pressure or stressful situations?
Bagaimana kamu mengatasi tekanan atau situasi yang membuat stres?
Lagi-lagi pertanyaan yang bisa dibilang “menjebak”. Jangan menghindari pertanyaan ini dengan mengatakan “Saya menjalaninya saja” atau “Saya biasanya tidak merasa stres”. Sebaliknya, bicarakan mengenai strategimu dalam menghadapi stres dan bagaimana kamu membicarakan tekanan yang kamu hadapi.
Contoh:
“I usually break down each project into small tasks and set a schedule for them so I know what needs to be done. If the stress is caused by a colleague or my supervisor, I will try to discuss the problems with them and how we both could handle the situations.”
“Saya biasanya membagi tiap proyek menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan mengatur jadwal untuk mengerjakannya sehingga saya tahu apa-apa saja yang harus dilakukan. Jika tekanan tersebut disebabkan oleh rekan kerja atau atasan saya, saya akan mencoba membahas masalah tersebut dengan mereka dan bagaimana kita berdua bisa menanganinya.”
What type of work environment do you look for?
Lingkungan kerja seperti apa yang kamu cari?
Perekrut ingin melihat apakah dirimu cocok untuk bekerja di perusahaan tersebut atau tidak.
Maka itu, lakukan riset terlebih dahulu mengenai lingkungan dan budaya kerja di perusahaan tempat kamu melamar. Apakah lingkungan tersebut dinamis, fleksibel, konvensional, dan sebagainya. Kemudian jelaskan bagaimana dirimu bisa bekerja dalam lingkungan kerja yang demikian. Berikan jawaban positif dan tunjukkan antusiasmemu. Di akhir, kamu bahkan bisa balik bertanya mengenai seperti apa lingkungan kerja di tempat kamu melamar.
Contoh:
“I love to experience and learn new things. I believe new environment will allow me to either develop my skills or gain new skills. I’m also confident that I can work well both individually and in a team. I am passionate about my work and I really like working with people who feel the same way about theirs and committed in doing their roles.”
“Saya suka mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru. Saya percaya lingkungan baru akan memungkinkan saya untuk mengembangkan kemampuan saya atau mendapatkan kemampuan baru. Saya juga percaya diri bahwa saya bissia bekerja baik secara individu maupun dalam tim. Saya semangat dalam bekerja dan saya suka bekerja dengan orang-orang yang memiliki perasaan yang sama tentang pekerjaan mereka dan memiliki komitmen dalam melakukan tugas masing-masing.”
How do you prioritize your work?
Bagaimana kamu memprioritaskan pekerjaanmu?
Pewawancara ingin tahu apakah kamu bisa mengatur waktumu dan membuat penilaian yang tepat. Jelaskan dengan jujur strategi atau metode yang umumnya kamu terapkan dalam melaksanakan tugas sehari-harimu, baik itu lewat buku catatan atau aplikasi produktivitas. Kamu juga bisa memberikan contoh nyata yang pernah kamu alami.
Contoh:
“I have a notebook where I write my to-do list at the beginning of each workday. I list them from the highest priority to the lowest. This helps me keep track of what I need to do for the rest of the day. As I know that priorities can change in some situations, I make sure that my to-do list is not overloaded with too many tasks so I can make some adjustments in case something happened.”
“Saya memiliki buku catatan dimana saya mencatat to-do list saya tiap awal hari kerja. Saya mengurutkannya dari yang paling penting hingga prioritas yang rendah. Ini membantu saya memantau apa saja yang perlu saya lakukan sepanjang hari itu. Karena saya paham bahwa prioritas dapat berubah dalam situasi tertentu, saya memastikan bahwa daftar saya tidak terlalu penuh sehingga saya bisa membuat beberapa penyesuaian jika perlu.”
Tell me about challenges or conflicts you’ve faced at work and how you handled it.
Ceritakan tentang tantangan atau konflik yang kamu hadapi di tempat kerja dan bagaimana kamu menanganinya.
Ini merupakan salah satu pertanyaan yang harus kau siapkan jawabannya dengan matang. Ceritakan dengan jujur masalah yang pernah kamu hadapi tetapi bedakan dengan seperti kamu sedang curhat dengan teman. Jawab dengan tenang dan jujur bagaimana kamu menyelesaikan konflik tersebut. Perekrut biasanya ingin melihat kesiapanmu dan bagaimana caramu menangani masalah.
Contoh:
“In dealing with conflicts, especially with another person, I try to listen to the other person and understand their point of view. I try to make it like a discussion and not be defensive. For example, there was a colleague of mine in my old workplace who keeps missing the deadline, which slows down our workflow. I tried to talk to her at first but she became very defensive. After work hour, I tried talking to her again, this time I kept my calm and let her know that I understand that the deadlines can be overwhelming. Then, I ask her how I can help her to improve.”
“Dalam menghadapi konflik, terutama dengan orang lain, saya mencoba mendengarkan orang tersebut dan memahami sudut pandang mereka. Saya mencoba untuk membuatnya lebih seperti diskusi dan tidak menjadi defensif. Contohnya, ada seorang rekan kerja di tempat kerja lama saya yang terus melewati tenggat waktu sehingga memperlambat alur kerja kami. Awalnya saya coba berbicara dengannya tetapi ia menjadi begitu defensif. Setelah jam kerja, saya coba berbicara lagi dengannya, kali ini dengan tetap tenang dan menunjukkan bahwa saya mengerti bagaimana tenggat waktu bisa begitu membuat kewalahan. Kemudian, saya bertanya padanya bagaimana saya bisa membantunya bekerja dengan lebih baik.”
Tell me about a time you failed.
Ceritakan tentang waktu kamu mengalami kegagalan.
Mirip dengan pertanyaan di atas, perekrut ingin melihat bagaimana pendekatanmu dalam menghadapi kegagalan. Berikan contoh nyata dimana kamu bisa berterus terang. Jelaskan pula pengertianmu tentang kegagalan. Tunjukkan pula bahwa kamu belajar dari pengalaman tersebut.
Contoh:
“I once handled the design for a startup company’s campaign project. I poured all my heart to the project and spent almost a week planning the concept. However, when I presented it to them, they didn’t like it. They feel like it didn’t align with the message they want to deliver. I was very upset because I thought I did a good job. This also means that I had shorter time to finish my work. So, I scheduled a meeting with the client to discuss about their needs and objectives. After getting a better idea of what they want, I started working on the design and this time, the client was satisfied with the plan. Our team quickly implemented the concept and delivered a pleasant result. From this, I learned that I should listen and try to fully understand my client point of views instead of relying on my own assumption.”
“Saya pernah menangani desain untuk proyek kampanye suatu perusahaan startup. Saya mengerjakannya dengan sepenuh hati dan menghabiskan hampir 1 minggu merencanakan konsepnya. Namun, saat saya menyampaikannya kepada klien, mereka tidak menyukainya. Mereka merasa desain saya tidak sejalan dengan pesan yang ingin mereka sampaikan. Saya merasa kecewa karena saya pikir saya telah mengerjakannya dengan baik. Ini juga berarti saya punya waktu yang lebih singkat untuk menyelesaikannya. Jadi saya menjadwalkan pertemuan dengan klien tersebut untuk mendiskusikan untuk membahas kebutuhan dan tujuan mereka. Setelah mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang mereka inginkan, saya mulai kembali mengerjakan desainnya dan kali ini klien tersebut merasa puas dengan konsep yang saya buat. Tim kami kemudian segera mengimplementasikan konsep yang sudah disetujui dan memberikan hasil yang memuaskan. Dari sini, saya belajar untuk mendengarkan dan mencoba memahami sudut pandang klien alih-alih mengandalkan asumsi saya sendiri.”
What do you think we could do better or differently?
Menurutmu apa yang bisa kita lakukan lebih baik atau berbeda?
Pertanyaan ini bisa menjadi pisau bermata dua. Bagaimana caranya memberikan jawaban yang memukau tanpa terlihat seperti menjelek-jelekkan perusahaan tempatmu melamar? Pertama, respon dengan memberikan komentar positif tentang perusahaan atau salah satu produknya yang kamu tahu. Kemudian berikan masukan yang konstruktif disertai alasan atau perspektif atas masukanmu tersebut.
Contoh:
“As someone who is eager to learn and develop, I always try to think about what I can do and contribute for a company. Your company obviously has a great reputation for being growth-driven, which is why I am interested in this position. With this growth in mind, I believe there’s always room for improvement. I think this company is very good at its offline marketing. However, I feel like the company could be better in developing its social media presence. As we both know, social media allows a more personal connection with the audience and it’s also where most conversation happens. So I think it is really important to have a digital presence, especially considering your target customers are millennials. With my experience in handling several social media projects, I am confident in my ability to improve your company’s social media.”
“Sebagai seseorang yang ingin terus belajar dan berkembang, saya selalu berusaha memikirkan apa yang bisa saya lakukan dan kontribusikan untuk sebuah perusahaan. Perusahaan Anda jelas memiliki reputasi hebat sebagai perusahaan yang terdorong untuk terus berkembang, itulah yang membuat saya tertarik dengan posisi ini. Dengan keinginan tersebut, saya percaya selalu ada ruang untuk menjadi lebih baik. Menurut saya perusahaan ini sangat bagus dalam melakukan pemasaran offline. Namun, saya merasa kehadiran media sosial perusahan bisa dikembangkan dengan lebih baik. Seperti yang kita tahu, media sosial memungkinkan hubungan dengan audiens yang lebih personal dan sebagian besar percakapan juga terjadi di sana. Jadi menurut saya sangat penting untuk memiliki kehadiran digital, terutama mengingat target pelanggan Anda adalah generasi milenial. Dengan pengalaman saya menangani beberapa proyek media sosial, saya yakin dengan kemampuan saya untuk meningkatkan media sosial perusahaan Anda.”
Baca Juga :
6 Pertanyaan Lainnya
What should I know that’s not on your resume?
Apa yang harus saya tahu yang tidak ada dalam resumemu?
Jika perekrutmu menanyakan ini, bisa jadi ini menjadi suatu pertanda baik. Artinya, mereka sudah membaca resumemu dan sedang mempertimbangkan apakah kamu cocok atau tidak. Kamu bisa menceritakan sifat positifmu, atau detail yang mengungkapkan tentang diri dan pengalamanmu.
What is your salary expectation?
Berapa ekspektasi gajimu?
PR nomor 1 kamu dalam menjawab pertanyaan ini adalah untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai gaji rata-rata untuk posisi yang kamu lamar. Kamu juga bisa cari rata-rata gaji yang ditawarkan perusahaan tersebut atau perusahaan lain di industri yang sama.
Di mana mencarinya? Kamu bisa mencari di internet ataupun bertanya dengan teman-temanmu yang memiliki pengalaman bekerja di industri atau posisi yang serupa dengan yang kamu lamar. Kemudian, patok suatu range berdasarkan pengalaman, pendidikan, dan kemampuanmu. Tunjukkan juga bahwa kamu terbuka untuk negosiasi. Ini menunjukkan bahwa kamu cukup menghargai kemampuanmu, tetapi cukup tertarik posisi tersebut untuk negosiasi.
Jika pertanyaan ini diajukan terlalu awal, kamu bisa menunda memberikan angka terlalu awal dan menanyakan lebih lanjut mengenai deskripsi pekerjaan yang kamu lamar terlebih dahulu.
What other companies are you interviewing with?
Apakah kamu juga melakukan wawancara di perusahaan lain?
Pencari kerja mungkin sering mendapatkan pertanyaan ini di akhir sesi wawancara. Perekrut mungkin ingin melihat seberapa serius kamu atau mereka ingin tahu siapa kompetisi yang mungkin mereka hadapi untuk mempekerjakanmu. Tidak perlu berbohong dan mengatakan kamu tidak melakukan proses wawancara di tempat lain.
Kamu bisa menunjukkan antusiasmemu untuk posisi yang kamu lamar, tapi kamu juga tentu ingin memberikan kesan kalau kamu juga sedang dipertimbangkan oleh perusahaan lain. Tentu jawabanmu harus jujur ya. Jika memang sedang ada proses di tempat lain, jawablah demikian disertai alasan mengapa kamu merasa tertarik dengan posisi dan perusahaan tersebut.
Jika kamu juga melakukan wawancara dengan kompetitor perusahaan tersebut, cukup jelaskan bahwa kamu juga sedang dalam proses rekrutmen di perusahaan lain pada industri yang sama.
What makes you unique?
Apa yang membuatmu unik?
Sama seperti pertanyaan lainnya, jawab dengan jujur tanpa dibuat-buat atau dilebih-lebihkan. Beri mereka alasan untuk memilihmu dibanding kandidat lainnya. Berikan jawaban yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Jika kamu masih bingung, kamu bisa bertanya kepada rekan kerja lamamu atau mengingat kembali masukan yang pernah kamu dapat. Fokus pada cukup 1 atau 2 hal saja dan sertakan bukti nyata dalam menjawabnya.
Why should we hire you?
Kenapa kita harus mempekerjakanmu?
Pertanyaan ini bisa begitu mengintimidasi, tetapi inilah kesempatanmu untuk ‘menjual’ dirimu! Buat jawabanmu agar mencakup 3 hal yaitu bahwa kamu tidak hanya melakukan pekerjaan tetapi selalu mencoba memberikan hasil yang terbaik, bahwa kamu akan cocok dengan tim dan lingkungan kerjanya, dan bahwa kamu bisa menjadi karyawan yang lebih baik dibanding kandidat lainnya.
Do you have any question?
Apakah kamu punya pertanyaan lain?
Biasanya pertanyaan ini diajukan sebagai penutup sesi wawancara. Ini merupakan kesempatanmu untuk mencari tahu lebih lanjut apakah pekerjaan dan perusahaan ini cocok dengan dirimu. Apa yang ingin kamu cari tahu lebih lanjut tentang posisi atau perusahaan tersebut?
Kamu bisa menanyakan pertanyaan tentang perusahaan tersebut secara general seperti “How would my performance be reviewed?” (“Bagaimana performa kerja saya dinilai?”) atau menanyakan pendapat dari perekrut itu sendiri seperti “What do you like the most about working here?” (“Menurutmu apa yang paling menyenangkan saat bekerja di sini?”).
Nah, gimana nih Sobat Cakap? Setelah baca pertanyaan-pertanyaan di atas jadi makin siap gak? Yang pasti jangan malah bikin kamu makin takut dan terintimidasi ya. Jangan juga disalin mentah-mentah jawabannya. Intinya, jawab sejujur mungkin tetapi dengan strategi yang tepat. Tentunya tak lupa untuk terus melatih kemampuanmu dengan kursus bahasa Inggris di Cakap!
0 Comments